Monday, January 22, 2018

Kondisi dan Situasi Negara Singapura

Singapura (nama resmi: Republik Singapura) adalah sebuah negara pulau di lepas ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 kilometer (85 mi) di utara khatulistiwa di Asia Tenggara. Negara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor di utara, dan dari Kepulauan RiauIndonesia oleh Selat Singapura di selatan. Singapura adalah pusat keuangan terdepan ketiga di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia.

Singapura memiliki sejarah imigrasi yang panjang. Penduduknya yang beragam berjumlah 5 juta jiwa, terdiri dari CinaMelayuIndia, berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid. 42% penduduk Singapura adalah orang asing yang bekerja dan menuntut ilmu di sana. Pekerja asing membentuk 50% dari sektor jasa.[Negara ini adalah yang terpadat kedua di dunia setelah MonakoA.T. Kearneymenyebut Singapura sebagai negara paling terglobalisasi di dunia dalam Indeks Globalisasi tahun 2006.

Sebelum merdeka tahun 1965, Singapura adalah pelabuhan dagang yang beragam dengan PDB per kapita $511, tertinggi ketiga di Asia Timur pada saat itu. Setelah merdeka, investasi asing langsung dan usaha pemerintah untuk industrialisasi berdasarkan rencana bekas Deputi Perdana Menteri Dr. Goh Keng Swee membentuk ekonomi Singapura saat ini.

Economist Intelligence Unit dalam "Indeks Kualitas Hidup" menempatkan Singapura pada peringkat satu kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia. Singapura memiliki cadangan devisa terbesar kesembilan di dunia. Negara ini juga memiliki angkatan bersenjata yang maju.

Setelah PDB-nya berkurang -6.8% pada kuartal ke-4 tahun 2009, Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17.9% pada pertengahan pertama 2010

umlah penduduk Singapura memiliki persentase warga asing tertinggi keenam di dunia. Sekitar 42% penduduk Singapura adalah warga asing dan mereka membentuk 50% sektor jasa di negara itu.[Kebanyakan berasal dari Cina, Malaysia, Filipina, Amerika Utara, TImur Tengah, Eropa, Australia, Bangladesh dan India. Negara ini merupakan yang terpadat kedua di dunia setelah Monako. Menurut statistik pemerintah, jumlah penduduk Singapura pada 2009 sebanyak 4,99 juta jiwa, 3,73 juta jiwa di antaranya merupakan warga negara dan penduduk tetap Singapura (disebut "Singapore Residents"). Jumlah warga negara pada tahun 2009 adalah 3,2 juta jiwa. Berbagai kelompok bahasa Cina membentuk 74,2% dari penduduk Singapura, Melayu 13,4%, India 9,2%, sementara EurasiaArab dan kelompok lain membentuk 3,2% dari populasi Singapura.

Pada 2008, tingkat kelahiran total hanya 1,28 anak setiap wanita, terendah ketiga di dunia dan di bawah batas 2,1 yang dibutuhkan untuk mengganti populasi pada masa depan.Tahun 2008, 39.826 bayi lahir, dibandingkan dengan 37.600 bayi pada 2005. Jumlah ini belum cukup untuk mempertahankan pertumbuhan penduduk. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mendorong warga asing untuk pindah ke Singapura. Jumlah besar imigran ini telah mencegah populasi Singapura berkurang.
Menurut statistik terbaru tahun 2010, tingkat kelahiran total penduduk Singapura mencapai tingkat 1,22 pada 2009. Tingkat kelahiran total penduduk Cina Singapura adalah 1,08, diikuti India 1,14 dan Melayu 1,82. Ringkat kelahiran Melayu Singapura ~70% lebih tinggi dari Cina dan India Singapura.

Kondisi Singapura 20 tahun Mendatang

Populasi Singapura tumbuh dengan kecepatan paling lambat dalam satu dekade terakhir. Sebabnya pemerintah memperketat masuknya pekerja asing dalam 12 bulan terakhir hingga Juni lalu. Laporan terbaru Departemen Statistik Singapura mengatakan negara kota ini memiliki populasi total 5,47 juta orang pada akhir Juni, naik 1,3 persen dari tahun sebelumnya.
"Ini adalah pertumbuhan paling lambat dalam satu dekade terakhir, didorong oleh pertumbuhan lebih lambat pada populasi non-penduduk," katanya, Kamis (25/9).
Jumlah warga negara Singapura mencapai 3,34 juta orang, naik 0,9 persen dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah penduduk yang tinggal permanen tercatat turun 0,7 persen menjadi 527.700 orang.
Menurut statistik, lebih dari 29 persen penduduk Singapura terdiri atas non penduduk yang bekerja, belajar atau tinggal di negara itu tetapi tidak diberi izin tinggal tetap. Termasuk penduduk permanen. Statistik menunjukkan bahwa jumlah orang asing mencapai hampir 40 persen dari total penduduk Singapura.
Keluhan dari warga tentang kepadatan penduduk, persaingan penduduk setempat dengan pekerja asing untuk mendapat pekerjaan dan kebencian atas kebiasaan buruk dari orang asing telah membuat isu panas imigrasi pada negara pulau kecil dan kaya itu.
Dengan meningkatnya keluhan, terutama di media sosial, pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memperlambat perekrutan orang asing dan pemberian status tinggal permanen.
Ketidakpuasan warga Singapura ditumpahkan pada pemilihan umum 2011 ketika partai yang berkuasa memeroleh hasil penghitungan suara terendah setelah lebih dari 50 tahun berkuasa. Analis mengatakan hal itu tetap menjadi isu utama bagi pemilu berikutnya, yang harus diselenggarakan sebelum Januari 2030.

Laporan itu juga menunjukkan tingkat kesuburan Singapura juga turun menjadi 1,19 bayi per wanita pada 2013 dari 1.29 pada 2012, jauh di bawah angka 2,1 bayi yang diperlukan untuk secara alami mengisi kelahiran penduduk asli.
Pada Januari Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong mendesak para pasangan muda Singapura untuk memulai memiliki lebih banyak bayi pada Tahun Kuda guna meningkatkan angka kelahiran disana. 

Sunday, January 21, 2018

Pengertian Penduduk

Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara terus menerus / kontinu. Dalamsosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempatiwilayah geografi dan ruang tertentu.

Penduduk suatu negara ataudaerahbisa didefinisikan menjadi dua:
1.      Orang yang tinggal di daerah tersebut
2.      Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggaldi situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal didaerah lain.Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlahpenduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.Pertambahan Penduduk di IndonesiaPenduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar,dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negaraberkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikanbahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terusmeningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angkaini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk total egaranegaraberkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meskipenduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat denganangka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhanpenduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besardaripada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan dinegara negara berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya penduduk perkotaan secara absolut.Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, denganlaju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000. Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk.Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005)diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100 juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggaldi wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaandapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dariperdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan urbanisasi.

Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan.pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dariwilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); sertareklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitasrural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkandalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertigabagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua pertiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalamkurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih merupakan faktor  utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakinberorientasi pada perekonomian global, telah mendorong perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin memperlemah keterkaitannya dengan ekonomi lokal, khususnya ekonomi perdesaan karena upah di pedasaan lebih kecil dari upah di perkotaan. Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan penduduk dari desa ke kota dan makin mempersulit lowongan pekerjaan karena banyak persaingan orang yang dari desa ke ke kota untuk mencari kerja.

Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakatnya ditempuh melalui langkah-langkah, berikut ini. 

a) Menjalin kerja sama dengan badan kesehatan dunia (WHO) dalam mengadakan program kesehatan, misalnya pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional, standarisasi obat dan makanan, serta peningkatan gizi masyarakat. 

b) Melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan, baik dengan kemampuan sendiri ataupun melalui kerja sama dengan luar negeri (misalnya dengan menjalin kerja sama dengan badan pembangunan dunia/UNDP). Salah satu contoh program peningkatan kualitas lingkungan yang telah dan masih dilakukan adalah Kampoong Improvement Programme (KIP). 

c) Menggiatkan program pemerataan kesehatan dengan cara melengkapi sarana dan prasarana kesehatan yang meliputi tenaga medis, obat-obatan, dan alat-alat penunjang medis lainnya hingga ke pelosok desa. 

d) Menghimbau penggunaan dan penyediaan obat-obat generik bermutu sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat. 

e) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, misalnya melalui program asuransi kesehatan keluarga miskin (Askeskin) untuk keluarga miskin (prasejahtera).

http://slamet-triyono.blogspot.co.id/2009/11/kualitas-penduduk.html

Perbedaan Penduduk dan Warga Negara

Perbedaan penduduk dan warga negara dapat dijelaskan seperti di bawah ini : 

Penduduk adalah oraang-orang yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam wilayah suatu Negara. Penduduk Merupakan orang-orang yang berdomisili di wilayah Negara tertentu,dan penduduk belum tentu adalah anggota dari suatu Negara,karena ada sebagian penduduk yang adalah orang asing/warganegara asing. Sedangkan Warganegara adalah orang-orang yang menurut hukum atau secara resmi adalah anggota resmi dari suatu Negara tertentu,atau dengan kata lain warganegara adalah warga suatu Negara yang ditetapkan berdasar peraturan perundang-undangan. Warganegara Merupakan anggota dari suatu Negara yang bersifat resmi/ditetapkan berdasar peraturan perundang-undangan,dan warga Negara sudah pasti adalah anggota Negara itu. 


Lebih detailnya, Rakyat sebuah negara dibedakan atas dua, yakni: a. Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara, sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara dan tidak memiliki tujuan tinggal atau menetap di wilayah negara itu. Istilah penduduk lebih luas cakupannya dari pada Warga Negara Indonesia. Pasal 26 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Dengan demikian di Indonesia semua orang yang tinggal di Indonesia termasuk orang asing pun adalah penduduk Indonesia. b. Warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ialah orang yang secara hukum adalah anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing. Dalam Pasal 1 UU RI Nomor 12 tahun 2006, disebutkan: Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasar peraturan perundang-undangan. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Pewarganegaraan adalah tata cara untuk orang asing untuk mendapat kewarganegaraan Republik Indonesia. Keberadaan rakyat yang menjadi penduduk atau warga negara, secara konstitusional tertulis dalam Pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Hal-hal tentang warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. Undang-Undang Kewarganegaraan yang pernah berlaku di Indonesia diantaranya: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1946 mengenai Kewarganegaraan Indonesia. Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 1958 mengenai Penyelesaian Dwi Kewarganegaraan Antara Indonesia dan RRC. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 62 tahun 1968 mengenai Kewarganegaraan Indonesia sebagai penyempurnaan UU Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1946. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2006 mengenai Kewarganegaraan Republik Indonesia. Sebagai penduduk Indonesia yang sah, setiap orang wajib memiliki surat keterangan penduduk. Surat keterangan itu di negara kita dikenal dengan nama KTP (Kartu Tanda Penduduk). Surat keterangan penduduk itu sangat penting, oleh sebab itu apabila kalian sudah dewasa kelak (sudah mencapai usia 17 tahun), kalian diwajibkan mempunyai KTP. Mengapa KTP itu sangat penting ? Sebagai contoh: bahwa hanya mereka yang mempunyai KTP yang dapat memilih dan dipilih dalam Pemilu (Pemilihan Umum). Demikian pula, hanya mereka yang mempunyai KTP-lah yang dapat mendapat Surat Izin Mengemudi (SIM).






Sumber: http://ipsgampang.blogspot.co.id/2015/11/perbedaan-penduduk-dan-warga-negara.html



Konsep dan Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli

Konsep dan Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli – Sebagai makhluk yang dikaruniai akal, cipta dan rasa, manusia mampu berpikir, berlogika dan berkarya. Oleh karena kelebihan itu, banyak hasil karya diciptakan manusia mulai dari kesenian, rumah, bahasa, benda, dan lain-lain. 

Kesemua itu menghasilkan kebudayaan. Pada dasarnya setiap daerah mempunyai kebudayaan masing-masing di mana setiap kebudayaan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Situasi ini menjadikan kebudayaan digolongkan menjadi tiga bentuk yaitu kebudayaan lokal, kebudayaan nasional, dan kebudayaan asing. Penggolongan tersebut tentunya digolongkan berdasarkan kacamata Indonesia.

Banyak ahli yang mencoba membuat definisi kebudayaan tersebut. Penekanannya terletak pada manusia menjalani kehidupan dengan berbagai cara dan tercermin di dalam kehidupan mereka melalui pola tindakan (action) dan kelakuan (behavior).

a. Koentjaraningrat mengatakan bahwa beberapa pakar antropologi terkenal seperti C.C. Wissler (1916), C. Kluckhohn (1941), A. Davis, atau A. Hoebel menjelaskan bahwa tindakan kebudayaan adalah suatu learned behavior, yakni suatu hasil budidaya berupa kebiasaan yang di dapat melalui proses belajar. Jadi, manusia di dalam kehidupannya selalu melakukan tindakan belajar untuk menjalani kehidupannya. Kebiasaan belajar tersebut dilakukan terus secara berkelanjutan hingga manusia mampu menjalani kehidupannya dengan segala proses pembelajaran tersebut.

b. Koentjaraningrat berikutnya menjelaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Lebih lanjut beliau merinci bahwa kata ”kebudayaan” berasal dari kata Sanskerta buddhayah. Buddhayah adalah bentuk jamak dari buddhi. Buddhi memiliki arti budi atau akal. Di dalam antropologi budaya, budaya dan kebudayaan memiliki makna yang sama. Budaya hanyalah suatu bentuk singkat dari kata kebudayaan. Namun demikian, menurut sosiologi ada perbedaan antara budaya dan kebudayaan. ”Budaya” adalah suatu daya dari budi berupa cipta, karsa, dan rasa. Adapun kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa tersebut.

c. E.B. Tylor (1881) melalui Hari Poerwanto mengatakan bahwa melihat suatu kebudayaan adalah melihat perubahan budaya berdasarkan atas teori evolusi. Menurutnya, kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat, dan berbagai kemampuan serta kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat.

d. C. Kluckhohn (1952) melalui Hari Poerwanto mengatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan pola-pola tingkah laku, baik eksplisit maupun implisit yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia, termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi.

e. Linton (1936) dan A.L. Kroeber (1948) melalui Hari Poerwanto mengatakan bahwa melihat kebudayaan melalui pemikiran historical particularism, budaya, dan personalitas. Dalam bukunya The Study of Man (1936), Linton mengatakan bahwa di dalam kehidupan ada dua hal penting, yakni:

1) Inti Kebudayaan (Cover Culture)
Inti kebudayaan terdiri atas:

a) Sistem nilai-nilai budaya.
b) Keyakinan-keyakinan keagamaan yang dianggap keramat.
c) Adat yang dipelajari sejak dini dalam proses sosialisasi individu warga masyarakat.
d) Adat yang memiliki fungsi yang terjaring luas dalam masyarakat.

2) Perwujudan Lahir Kebudayaan (Overt Culture)
Perwujudan lahir kebudayaan adalah bentuk fisik suatu kebudayaan, misalnya alat-alat dan benda-benda yang berguna. Covert Culture adalah bagian kebudayaan yang sulit diganti dengan kebudayaan asing atau lambat mengalami perubahaan.

f. Malinowski (1945) melalui Hari Poerwanto dikatakan bahwa melihat kebudayaan dengan sudut pandang structural functionalism. Pada structuralism functionalism, Malinowski berupaya melihat fungsi kebudayaan berikut fungsi unsur-unsur kebudayaan. Kesenian berfungsi memberi penghiburan dan pelepas ketegangan, keluarga berfungsi sebagai pemberi rasa aman dan mesra, juga pelanjut keturunan. Setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi yang saling terkait.

g. Levi Strauss (1972) melihat kebudayaan dengan sudut pandang structuralism. Structuralism adalah sudut pandang melihat kebudayaan dengan memeriksa struktur-struktur yang ada di dalam kebudayaan berikut perulangan-perulangan yang muncul di dalam kebudayaan. Dari kategorisasi dan perulangan, lalu dapat dilihat struktur dalam suatu kebudayaan berupa pemikiran di bawah sadar suatu suku bangsa. 
Bangsa Korea memiliki bendera dengan struktur lima simbol. Di dalam kehidupannya pun, kebudayaan Korea banyak sekali menggunakan lima jenis. Makanan sesaji tradisionial disajikan dengan lima jenis makanan dalam satu tempat, lima warna dalam satu tempat, dan lain sebagainya.

h. Lucman (1979) melalui Hari Poerwanto dikatakan bahwa melihat kebudayaan dengan sudut pandang ethnometodology. Kebudayaan dilihat melalui kacamata ilmu suku bangsa.

Pendapat Prof.Dr. Koentjaraningrat tentang Antropologi dan Kebudayaan 

Nama Koentjaraningrat tidak bisa kita pisahkan saat berbicara tentang kebudayaan dan antropologi. Beliau adalah pendiri jurusan antropologi Universitas Indonesia dan perintis jurusan yang sama di tujuh universitas di Indonesia. Mari kita ikuti bagaimana pendapatnya tentang antropologi, kebudayaan daerah, dan kebudayaan nasional berikut ini (diolah dari Kompas, 23 Januari 1991).

a. Tentang peran antropologi bagi negara Indonesia:
Janganlah mendeskriminasi, janganlah menganggap kebudayaan sendiri sebagai yang paling tinggi dibandingkan kebudayaan yang lain. Jangan menganggap kebudayaan Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan kebudayaan Irian misalnya. Belum tentu. Itu kan pandangan subjektif menurut seseorang. Tetapi Irian juga memiliki kebudayaan sendiri, dengan segenap kekuatannya. Apa kekuatannya, itulah tugas antropologi.

b. Tentang temuan terpentingnya mengenai bangsa Indonesia:
Saya sejak tahun 1970-an banyak meneliti orientasi nilai budaya atau mentalitas budaya, dengan membandingkan hal ini pada setiap suku bangsa. Ini penting sekali, misalkan saja pengetahuan ini bisa diterapkan dalam menjalankan prinsip-prinsip menejemen. Dalam setiap kebudayaan di setiap suku bangsa ada mentalitas-mentalitas yang cocok sekali untuk suatu pekerjaan tertentu.

c. Tentang kontribusi antropologi untuk pembangunan bangsa: 
Jelas ada, misalkan pendekatan seperti apa yang paling pas untuk mengelola sebuah bangsa dengan multietnis seperti kita ini. Kita terdiri dari banyak suku bangsa dengan kebudayaan yang beragam, bahasa berbeda, agama tak sama. Bagaimana orang-orang semacam ini bisa hidup bersama, misalkan dalam sebuah komunitas yang kecil mereka bisa seiya sekata.

d. Tentang persoalan krusial yang dihadapi bangsa masa kini dan masa depan:
Jangan sekali-kali membesarkan perbedaan, memandang rendah suku bangsa lain. Kadang-kadang kita secara tak sadar melakukan itu, merendahkan suku bangsa lain. Misalnya satu suku bangsa disebut primitif dan suku bangsa lainnya dinilai adiluhung.

e. Tentang disiplin bangsa:
Disiplin itu persoalan ketaatan. Orang Indonesia, terutama Jawa sebetulnya cukup taat. Pada orang Jawa, anak yang paling terpuji adalah anak yang taat, manut. Dalam kenyataannya, juga banyak orang Indonesia seperti itu. Tapi ketaatan itu sebetulnya jika ada orang yang ditakuti. Tetapi jika mulai masuk ke hal-hal yang abstrak, yakni bukan orang yang mengawasi, di situlah disiplin kita mulai digerogoti.

f. Tentang penetrasi budaya di era globalisasi:
Ikutlah dengan budaya global sebagai partisipan yang tidak hanya pasif tapi aktif. Kebudayaan Indonesia kita ikut sertakan di dalamnya. Kita punya karya-karya unggul yang juga bisa menjadi bagian dari kebudayaan dunia. Misalnya saat menyebut tekstil langsung identik dengan Indonesia, seperti saat menyebut kosmetika langsung teringat Prancis.

Demikianlah Materi Konsep dan Definisi Kebudayaan Menurut Para Ahli, semoga bermanfaat







Sunday, January 14, 2018

Mainan Tradisional Daerah Riau

1.Lulu Cina Buta
Lulu Cina Buta Permainan ini diambil dari kata dasar ” buta ” yang berarti tidak dapat melihat . Permainan ini dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan Sekolah Dasar , permainan ini menggunakan alat yang sederhana yaitu cukup dengan selembar sapu tangan . Kemudian membuat batas lingkaran di tanah sebesar garis tengah sekitar 21/2 meter sebagai lapangan bermain . Permainan lulu cina buta paling sedikit diikuti oleh 3 orang anak dan bias pula sampai 6 orang anak jumlahnya . Untuk menentukan siapa yang jadi ” buta ” maka diadakan terlebih dahulu hompipa yang kalah dalam hompipa dialah yang menjadi ” buta ” . Oleh salah satu temannya si buta yang kalah dalam hompipa tadi ditutup matanya menggunakan sapu tangan dengan beberapa lipatan dan ujung sapu tangan diikat dibelakang kepala si buta . Si buta  harus benar benar tidak dapat melihat keadaan sekitar karena telah ditutup menggunakan sarung tangan . Dengan aba-aba dari salah seorang temannya yang mengatakan ” sudah ” maka permainan dimulai . Sibuta akan merentangkan tangannyaberusaha untuk menangkap salah seorang temannya yang ada didalam lingkaran tersebut . Temannya akan berlari-lari menghindari tangkapan si buta . Apabila si buta berhasil menangkap salah seorang temannya maka dia boleh meraba – raba temannya yang tertangkap dan menebak siapa teman yang ditangkapnya . Apabila betul nama yang si buta sebutkan maka temannya itu akan menjadi sibuta namun apabila salah maka sibuta akan tetap menjadi sibuta . Begitulah cara permainan lulu cina buta itu secara bergantian memegang peran si buta sampai mereka telah puas bermain . Kandungan nilai yang ada pada permainan ini adalah nilai-nilai pendidikan , kerja keras , memupuk sikap kebersamaan , melatih daya ingatan , kejujuran , sportifitas , dan mempererat persahabatan .

2.Bakiak/Terompa Panjang 
Terompa Panjang atau Bakiak adalah terompa atau selop yang panjang yang terbuat dari kayu dan tali terompanya dari karet ban yang berderet dari 3 sampai 5 kaki yang bisa memakainya. Terompa ini harus sepasang. Permainan ini bermanfaat untuk melatih kekompakan, konsentrasi serta menati pemimpin untuk melangkah sehingga selamat mencapai tujuan, permainan ini dijumpai di seluruh wilayah Riau.

3.Congkak

Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2lubang sebagai lubang induk,yang terletak diujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk. Permainan di dulunyA dimainkan oleh anak raja, permainan ini dapat dijumpi dihampir seluruh wilayah Riau.

4.Ligu

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul  dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan  hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu

5.Meja Pari

Ligu merupakan jenis permainan yang terbuat dari bambu sebagai pemukul  dan juga tempurung kelapa yang dibentuk menyerupai wajik dan  hati. Ligu dimainkan oleh 2 orang atau 2 kelompok . Ligu biasa dimainkan di tanah yang lapang dengan membuat garis kira-kira 1 meter lalu diletakkan ligu digaris secara berjejer. Pemain berkumpul antara 2 orang atau 2 kelompok dengan melakukan amplong dengan menggunakan telapak tangan untuk menentukan pemenangnya. Bila dinyatakan galah maka ligunya dipasangkan pada tempat yang ditentukan dan yang menang dialah yang pertama kali memukul . Sipemukul menggunakan ligunya lalu dipukul menggunakan alat pemukul yang terbuat dari bambu (teta) ke arah ligu lawan yang telah dipasangkan tadi. Jika dapat mengena ligu lawan berarti dia mendapatkan poin (bintang) , jika tidak mengena maka gantian main, demikian seterusnya, pemenangya adalah yang banyak mendapatkan point. Permainan Ligu ini dijumpai di Kecamata Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.

Upacara Adat di Riau.Upacara Adat Suku Talang Mamak,Balai Panjang

Upacara Balai Panjang merupakan upacara adat masyarakat Talang Mamak, Provinsi Riau. Balai Panjang dilakukan untuk pengobatan dan meminta kepada roh leluhur agar dijauhkan dari malapetaka.

Saat akan melaksanakan upacara Balai Panjang, kumantang (dukun) terlebih dahulu menghadap Saggaran Tujuh (puteri tujuh) untuk memberitahu serta meminta izin akan melaksanakan upacara Balai Panjang. Pelaksanaan upacara Balai Panjang dimulai pukul 20.00 dan berakhir pukul 04.00, tergantung pada banyaknya masyarakat yang berobat dan banyaknya permainan/ kesenian yang diturunkan oleh dukun. Saat pagi menjelang, masyarakat yang berobat diberikan obat oleh dukun sesuai dengan jenis penyakit yang diderita korban. Upacara ini yang dipimpin oleh kumantang diiringi dengan berbagai permainan dan kesenian.
Untuk melaksanakan upacara ini, harus mempersiapkan tujuh bahan bambu (ancak) serta sesajen. Berbagai jenis ancak yang terdiri dari pelepah dan daun/pucuk enau, berbagai jenis pesilih, lancang yang terbuat dari pelepah enau, daun pisang, pucuk enau, daun beringin, upih pinang bambu, serta daun bambu.
Bahan penting lainnya adalah padi yang sudah tua (bertih). Bertih yang ada dimasukkan ke dalam kuali lalu dipanaskan sampai meletus. Sesudah proses tadi, bertih disimpan dalam penampih beras untuk memisahkan padi yang sudah meletus dan yang tidak meletus. Bagian yang tidak meletus untuk makanan ayam dan bagian yang meletus untuk perlengkapan dukun. Bertih adalah pelengkap upacara untuk pengobatan, tolak bala, menyemah serta membersihkan kampung.
Dalam upacara ini, Batin (kepala suku) memiliki tanggung jawab sebagai penanggung jawab utama. Kumantang adalah pemimpin upacara yang dibantu oleh dua pendayu bertugas menyediakan obat dan permainan. Selain itu, dua orang panganing bertugas menyiapkan ramuan, asapan, membantu memaikan pakaian sang kumantang dan penandung. Jika salah satu tidak ada maka upacara ini tidak bisa dilaksanakan.

Proses menyembuhkan kadang tidak berhasil sehingga menyebabkan orang yang sakit meninggal. Apabila orang tersebut meninggal maka air sirih ditumpahkan, lilin lebah dipadamkan dan ditumbangkan. Mangkok, piring, dan cangkir dipecahkan, beras ditaburkan di sekeliling rumah. Tanaman pisang ditebang dan dipancung sebagai bentuk duka cita atas kematian tersebut. Selain itu, hal itu dilakukan agar roh yang mati tidak akan mengganggu orang yang hidup.